Sabtu, 24 April 2010

Universitas usrabaya kampus hijau(Hubble Potret Pohon Natal Ruang Angkasa)

Teleskop luar angkasa Hubble berhasil menangkap pemandangan menarik pada saat musim liburan Natal ini, dan beberapa mengatakan foto gugusan bintang yang terekam mirip rangkaian lingkaran bunga, pohon Natal atau Sinterklas.
Observarium itu meneliti sekumpulan bintang muda yang disebut R136, yang umurnya hanya beberapa juta tahun dan berada di 30 Nebula Doradus, sebagai bagian satelit di galaksi Milky Way, yang disebut Awan Magellan Besar.
Dalam hasil foto tersebut, ratusan bintang biru bercahaya di kelilingi oleh cincin gas panas, memancarkan debu awan berwarna oranye. Jepretan berwarna-warni membentuk karangan bunga raksasa dahan pinus, penuh dengan perhiasan berkilau. Karena terletak di tengah kegelapan sehingga bayangan tersebut menghasilkan siluet pohon Natal.
Jika diputar 90 derajat arah jarum jam, gambar tersebut secara tiba-tiba membuat tampilan wajah dan jenggot Santa Klaus.
Tidak ada yang tahu apakah pemandangan surga ini terkait dengan musim yang sedang terjadi di bumi, tetapi bagi ilmuwan memberikan pelajaran yang berharga.
Gambar ini diambil dengan sinar ultraviolet, terlihat dengan jelas dalam cahaya merah oleh kamera raksasa Hubble 3 dan mampu menjangkau sejauh 100 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak cahaya menempuh 6 triliun mil (10 triliun km) dalam satu tahun.
Banyak sekali bintang muda yang sangat terang di angkasa ternyata berukuran besar, dengan perkiraan 100 kali lebih besar daripada matahari. Bintang muda yang sangat kuat mengeluarkan cahaya ultraviolet dan memancarkan partikel energi yang disebut angin bintang, yang mengukir banyak rongga di awan gas hidrogen.
Dan sebagai hukum alam, kelahiran dan kematian adalah hal yang wajar. Ketika angin membentur dinding gas, mereka menyebabkan guncangan, yang akan memicu kelahiran bintang baru. Sementara bintang progenitor raksasa adalah yang paling pendek umurnya, meledak di angkasa dalam bentuk supernova layaknya percikan kembang api

Universitas surabaya kampus hijau(Kapsul Lindungi Manusia dari Kiamat)

Penemu dari Rusia telah berhasil menciptakan kapsul baru yang dapat melindungi setiap orang dari setiap bencana, termasuk lava dan tsunami.
Sebuah meteor raksasa bisa membelah angkasa, berjatuhan ke bumi dan membuat California terpisah secara geografis dari daratan benua Amerika sebelum tenggelam ke laut Pasifik.
Itu adalah skenario hari akhir yang yang ada di film 2012, namun bagi beberapa orang film tersebut bukan sekadar sains fiksi Hollywood.
Insinyur dan Penemu Ecgeny Ubiyko mempunyai jawaban praktis atas kemungkinan datangnya bencana semacam itu.
“Ini bukanlah hanya fantasi. Ini adalah fisika, kimia dan matematika. Jadi 2012 adalah gambaran bencana sejak beberapa tahun lalu. Dan ini adalah jawaban apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Bencana yang dibicarakan adalah semacam tsunami, yang oleh bangsa Maya diprediksi akan memicu akhir kehidupan di bumi, hanya dalam jangka waktu tiga tahun dari sekarang.
Dan untuk apa yang harus dilakukan, Evgeny menyarankan masuk menyelamatkan diri ke dalam sebuah kapsul ciptaannya, dinamakan 2012.
Dia menunjukkan prototipenya. Menurut Evgeny, sekali diproduksi dengan biaya US$92 ribu atau setara dengan Rp 883 juta, muat diisi oleh 4 orang dan akan sulit dihancurkan.
Mereka harus bertahan hidup dalam bencana alam besar, serangan teroris dan bahkan efek dari akhir dunia untuk sekitar 40 hari sementara di kapsul.
"Ini adalah alat pelindung anti peluru," katanya. "2012 tidak dapat dihancurkan oleh bahan peledak atau terbakar habis. Tidak ada yang dapat terjadi untuk itu, " tambahnya.
Ada model alat pelindung serupa di Amerika Serikat, namun penemu Rusia ini mengatakan bahwa alat buatannya versi yang lebih maju, yakni dapat bertahan di kedalaman laut dan aliran lava.
Meskipun, untuk beberapa yang skeptis dengan prediksi bangsa Maya dan pemanasan global, Evgeny dan alatnya sebagai simbol perangkat monetisasi keuntungan dari ketakutan orang banyak.
“Masyarakat Eropa yang mengambil keuntungan dari teori bencana ekologis pada tahun 1970 memutuskan untuk memperbaharui pendapatan mereka di tahun 1990 dengan menciptakan konsep pemanasan global yang dalam opini mereka, akan menyebabkan bencana hebat,” ujar Ahli Masa Depan atau Futuris Sergey

UNIVERSITAS SURABAYA KAMPUS HIJAU(ufo-bentuk-piramida-muncul-di-rusia)

Obyek tersebut disetarakan dengan sebuah pesawat yang disebut Imperial Cruiser di film Star Wars. Saksi mata memperkirakan panjang pesawat tersebut bisa mencapai lebih dari satu mil atau setara dengan 1,6 km.
Dua buah video yang menunjukkan obyek rekaman jejak UFO tersebut ditayangkan oleh salah satu channel berita televisi Rusia.
Rekaman tersebut, satu diambil pada malam hari di sebuah mobil dan satu lagi siang hari. Kedua klip film tersebut dibuat oleh amatir.
Benda langit tersebut dikatakan berkeliling selama berjam-jam di atas Red Square di ibu kota Rusia.
Klip yang dinamakan invasi tersebut, menjadi pencarian paling banyak di YouTube di negara itu.
Keterangan mengenai ukuran akurat benda langit tersebut tidak bisa dikonfirmasi. Laporan pemerintah Rusia mengatakan bahwa itu adalah UFO, tetapi pihak kepolisian tidak mau memberikan komentar.
Analis UFO di Departemen Pertahanan Inggris Nick Pope mengatakan bahwa itu adalah salah satu klip UFO paling luar biasa yang dia pernah saksikan.
“Pada mulanya saya berpikir ini adalah refleksi cahaya tetapi benda tersebut muncul di belakang garis sumber cahaya, berlawanan dengan teori yang ada,” tambahnya.
Juru Bicara jurnal luar angkasa Jane News mengatakan, “kami tidak punya ide mengenai hal tersebu

Universitas surabaya kampua hijau(Ditemukan, Rumah Kerabat Yesus)

Tepat pada waktu menjelang Natal, arkeolog menemukan apa yang mungkin telah menjadi rumah salah seorang kerabat Yesus ketika anak-anak.
Hunian sederhana diperkirakan dari era Yesus hidup dan sebuah areal desa miskin dari sekitar 50 keluarga Yahudi di mana Yesus menghabiskan masa kanak-kanaknya, ditemukan di Nazaret.
Arkeologi menunjukkan betapa bedanya kota itu 2.000 tahun yang lalu. ”Orang-orang Yahudi dari Nazaret menggali gua yang disamarkan untuk bersembunyi dari penjajah Romawi,” kata arkeolog Yardena Alexandre yang juga direktur penggalian di Otoritas Peninggalan Sejarah Israel.
“Namun dusun itu begitu jauh dari jalan yang dibuat dan gua tampaknya tidak diperlukan lagi,” tambahnya.
Didasarkan pada pecahan-pecahan tanah liat dan kapur yang ditemukan di situs, rumah tinggal tersebut tampak dihuni oleh sebuah keluarga Yahudi sederhana.
Alexandre menambahkan, para pekerja memisahkan dengan hati-hati lumpur dengan kapak kecil untuk memperlihatkan dinding batu.
"Ini mungkin menjadi tempat Yesus dan orang-orang di zamannya yang saling mengenal," kata Alexandre.
Seorang Yesus muda mungkin telah bermain di sekitar rumah dengan sepupu dan teman-temannya.
Arkeolog Stephen Pfann, presiden dari Universitas The Holy Land mencatat, "inilah satu-satunya saksi yang kami peroleh dari daerah itu yang menunjukkan kepada kita apa yang terjadi pada dinding dan lantai di Nazaret pada abad pertama."
Kru Alexandre menemukan sisa-sisa tembok, sebuah tempat persembunyian, sebuah halaman dan sistem air untuk mengumpulkan air dari atap dan menyuplai ke dalam rumah.
Penemuan bersejarah itu dimulai ketika pekerja menggali halaman bekas biara hanya beberapa meter dari Basilika.
Belum jelas seberapa besar luas rumah tersebut. Namun tim Alexandre telah menemukan sekitar 900 meter persegi luas rumah, tapi itu mungkin hanya untuk sebuah keluarga dan dapat jauh lebih besar