Kamis, 18 Maret 2010

Tabur Bunga Jelang Dies Natalis Universitas Surabaya Ke-42


Viva Ubaya!.Selamat merayakan Dies Natalis yang Ke-42. Euforia kegembiraan dan rasa bangga menyambut usia yang semakin matang ini, tak membuat Ikatan Alumni (IKA) Ubaya bersama jajaran Rektorat seperti kacang yang lupa akan kulitnya. Tepat 10 Maret lalu, sehari sebelum peringatan Dies Natalis, mereka (IKA dan Rektorat Ubaya) menggelar ritual ziarah ke makam para sesepuh, mantan rektor dan ketua yayasan. Menghormati pendahulu kita menjadi kunci sebuah kesuksesan. Hal tersebut coba ditanamkan oleh IKA kepada generasi Ubaya sekarang ini.

Berkumpul di kampus Ubaya Ngagel, mereka mengawali perjalanan ziarah ini. Sahat TP Simanjuntak SH selaku ketua IKA Ubaya menuturkan, peran serta mereka dalam membesarkan nama Ubaya wajib dikenang dan diingat. “Generasi penerus harus memiliki niat dan mau berapresiasi bagi bangsa ini seperti semangat para pendahulu,” imbuh  alumni FH Ubaya yang sekarang menjadi wakil ketua FPG DPRD Provinsi Jawa Timur 2009-2014  ini.

Acara yang dibuka langsung oleh rektor Ubaya, Prof Drs ec Wibisono Hardjopranoto MS ini, setidaknya mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) di Mayjend Sungkono dan Ngagel. Prof Wibi menyampaikan, bahwa  kegiatan tabur bunga yang diadakan tiap tahun ini harus menjadi tradisi yang tak lekang dimakan waktu. “Mari kita jadikan ziarah ini menjadi semacam peringatan, bukan hanya kegiatan yang tak berarti apa pun,” tutur Prof Wibisono.

Di TMP Mayjend Sungkono. mereka mengunjungi tiga makam, salah satunya makam R Soekotjo Sastrodinoto, mantan walikota KDH tingkat II Surabaya dan juga ketua umum yayasan Ubaya yang pertama.“Semoga Ubaya menjadi universitas kota yang juga menjadi pendukung kemajuan kota Surabaya ,” papar Wibisono.  Ziarah pun dilanjutkan menuju TMP Ngagel. Disana, rombongan mengunjungi makam Prof Mr R Boedisoesetya dan Prof Mr R Soebijono Tjitrowinoto SH, rektor pertama dan kedua.

Kegiatan pun berlanjut pada pukul 12 siang dengan tasyakuran yang bertempat di gedung B kampus Ngagel. Sahat menuturkan, melalui kegiatan ini, semoga dapat menjaga nilai persaudaraan dan membangun silahturahmi yang baik dalam lingkungan Ubaya. “Kegiatan ini akan berlaku rutin tiap tahun sekalipun kepengurusan IKA telah berpindah tangan. Wajib hukumnya ziarah sehari sebelum dies natalis,” tegas pria yang tepat pada hari itu merayakan ultahnya.   Tak sekedar ramah tamah, acara ini juga diapresiasikan bagi keluarga mantan rektor, mantan ketua yayasan Ubaya, serta keluarga pencipta hymne Ubaya, (RHJ Hendro S). Tali asih yang diberikan langsung oleh rektor pada ahli waris tokoh  yang berjasa ini, menjadikan mereka masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan Ubaya sampai saat ini.

Referensi : http://www.ubaya.ac.id