Jumat, 23 April 2010

Universitas surabaya kampus hijau(Awet Muda, Bangsawan Prancis Minum Emas)

Produk kecantikan ajaib sangat popular di kalangan wanita modern, namun benda tersebut bukanlah hal baru.
Istri Raja Perancis abad 16 King Henry II meminum emas dalam rangka mempertahankan kemudaannya, dan secara tidak sengaja telah membunuhnya.
Ketika ahli antropologi Perancis menggali sisa jasad Diane de Poitiers tahun lalu, mereka menemukan sejumlah besar kandungan emas di dalam rambutnya.
Para ahli mengatakan dia berkemungkinan mengkonsumsi cairan emas, yang pada saat itu dipercaya mampu membuat awet muda dan mencegah penyakit.
Bangsawan Perancis percaya emas disarikan dari kekuatan matahari, yang mampu ditransfer kepada orang yang meminumnya. Ahli kimia seringkali berlaku layaknya apoteker dan memberikan resep yang dibuat dari cairan klorida emas dan eter dietil. Hal ini sangat popular di kalangan bangsawan Prancis ketika itu.
Sepertinya Diane de Poitiers terbunuh karena hasratnya untuk terlihat lebih muda. Setidaknya 20 tahun lebih muda daripada suami tercintanya.
Ahli forensik Perancis yang menganalis struktur tulangnya menemukan jejak adanya merkuri, yang biasa digunakan dalam pembuatan unsur emas. Keindahan yang terlihat karena tubuh yang atletis namun diiringi dengan penderitaan rambut yang menipis dan tulang yang rapuh. Hal ini adalah gejala umum penyebaran racun unsur emas yang kronis di dalam tubuh manusia.
Tubuh bangsawan wanita Perancis tersebut ditemukan pada tahun 2008. Setelah kematian Raja, Diane de Poitiers dibuang oleh kalangan bangsawan oleh janda Raja yang bernama Catherine de Medici ke kastil Anet yang diberikan kepada Diane oleh Raja.
Diane meninggal di sana,pada usia 66 tahun di tahun 1556, dan dikuburkan di makam khusus. Meskipun demikian, kuburannya rusak selama Revolusi Perancis.
Ilmuwan Joel Poupon dan Philippe Charlier yang bekerja di rumah sakit di Paris, bekerjasama mengidentifikasi de Poitiers di pekuburan Normandia.
Tulang yang diteliti memiliki bentuk yang atletis. Salah satu tulang kaki memiliki fraktur dan diperkirakan patah ketika bersepeda

Universitas surabaya kampus hijau(Peraih Nobel Diprotes Sesama Ilmuwan)

Mantan kolega fisikawan Kanada yang baru-baru ini dianugerahi Hadiah Nobel mengatakan Royal Swedish Academy of Sciences telah membuat kesalahan besar.
Willard Boyle dan George Smith mendapat Nobel untuk karyanya di bidang sensor gambar yang merevolusi fotografi. Tetapi dua dari mantan rekan kerja di Bell Labs di New Jersey, Eugene Gordon dan Mike Tompsett mengatakan penghargaan itu salah.
Gordon yang bekerja di Bell Labs selama 26 tahun mengatakan paten yang ada, digunakan untuk membenarkan penghargaan. Tetapi tidak bisa mengklaim penemuan CCD untuk pencitraan.
CCD mengubah cahaya ke sejumlah besar poin gambar digital atau piksel, dalam hitungan detik. Hari ini, perangkat itu digunakan di kamera digital, camcorder dan teleskop bertenaga tinggi. Gambar menakjubkan dari Teleskop Ruang Angkasa Hubble dan Mars Rovers juga datang dari CCD.
Tapi kata Gordon, Boyle dan Smith tidak banyak berhubungan dengan terobosan ilmiah.
“Paten Smith dan Boyle adalah untuk sesuatu yang disebut CCD sebagai register geser, yang tidak menyebutkan pencitraan,” kata Gordon.
"Saya pikir mereka membuat kesalahan," kata Gordon. "Itu benar-benar salah rujukan, mereka tidak ada hubungannya dengan penemuan alat pencitraan."
”Gordon, seorang ahli fisika dari New York dengan daftar panjang paten dan penghargaan kepada namanya seharusnya akademi memberi penghargaan kepada kolega lain,” ujar Mike Tompsett, juga dari Bell Labs.
Tompsett adalah salah satu pihak yang bertanggung jawab untuk merancang dan membangun dua kamera CCD di Bell Labs, dan namanya ada pada paten untuk alat tersebut.
Gordon, CEO perusahaan perangkat medis Germgard Lighting, mengatakan ia menulis kepada komite Hadiah Nobel tapi panitia tidak melakukan apa pun.
"Banyak orang mendapatkan hadiah dan menonjol untuk hal-hal yang mereka tidak melakukannya," katanya. "Atasan sering mendapatkan kredit untuk hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan mereka."
Boyle adalah bos Gordon dan kepala laboratorium mereka pada waktu itu.
Sementara Boyle ia ingin tetap berada di luar kontroversi. "Aku benar-benar yakin bahwa komite Nobel membuat keputusan yang tepat," katanya.
"Saya dapat dengan jelas ingat George Smith dan saya mengembangkan konsep untuk CCD. Itu sangat jelas dalam pikiran saya,” ujar Boyle.
Akademi Swedia tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar karena tertutup selama musim liburan.
Tompsett mengatakan bahwa Boyle dan Smith pantas mendapatkan kredit untuk konsep asli mereka, tetapi ia bersikeras mereka menuju ke arah yang salah menyangkut pengembangan teknologi