Selasa, 20 April 2010

Universitas surabaya kampus hiaju(2012 Rusia Punya Pesawat Luar Angkasa Nuklir)

Kepala Agensi Luar Angkasa Nasional Rusia Anatoly Perminov mengatakan pesawat ruang angkasa berbahan bakar nuklir akan selesai tahun 2012.
Pembiayaan program selama 9 tahun penelitian ini menelan US$580 juta (Rp 5,56 triliun).
Perminov sebelumnya juga mengatakan bahwa pembangunan pesawat ruang angkasa megawatt-nuklir ini menjadi penting jika Rusia ingin mempertahankan peran kompetitifnya dalam penelitian sains luar angkasa, termasuk penjelajahan Mars dan bulan.
Presiden Akademi Kosmonautika Rusia sekaligus Kepala Pusat Riset Keldysh, Anatoly Koroteyev mengatakan, pembangunan sistem pendorong baru dan penyedia energi massa yang efisien, adalah bentuk contoh masalah ilmiah dan teknis yang besar, termasuk ketika mengadakan misi ke bulan dan Mars.
“Industri pesawat ruang angkasa Rusia saat ini tidak mampu sama sekali untuk membuat pangkalan permanen di bulan atau mencapai misi independen baru di Mars,” ujar Koroteyev

UNIVERSITAS SURABAYA KAMPUS HIJAU(MONYET AKAN DIKIRIM KE MARS)

Meskipun monyet tersebut akan dirawat oleh sebuah robot dalam misi tersebut, tapi kemungkinan akan memercik kontroversi dari kelompok pecinta binatang.
Rusia sebelumnya sukses mengirim monyet ke orbit luar angkasa pada 1983. “Kami memang merencanakan akan kembali ke ruang angkasa,” ujar Direktur Institut Terapi dan Patologi Eksperimental di Georgia Zurab Mikvabia yang telah melakukan program suplai monyet sejak tahun 1980.
Institut ini sedang dalam tahap pembicaraan awal dengan Akademi Kosmonautika Rusia dalam hal menyiapkan monyet untuk simulasi misi Mars yang akan menjadi dasar pengirimannya ke planet merah.
Inisiatif semacam ini demi mengembangkan Mars-500, yakni sebuah proyek Rusia-Eropa yang mengetes kekuatan 6 orang manusia di dalam sebuah kapsul di Moskow selama 120 hari awal tahun 2009 ini untuk mensimulasikan misi ke Mars.
Mikvabia mengatakan,”Pada awalnya program ini bertujuan mengirim kosmonot manusia ke Mars.”
“Tetapi mengingat panjangnya perjalanan ke Mars juga sinar kosmik yang belum bisa ditemukan pelindungnya, diskusi akhirnya mengantarkan akan mengirim monyet daripada manusia,” tambah Mikvabia.
Estimasi panjang perjalanan ke Mars dapat bervariasi berdasar tipe misi yang dijalankan, tetapi Agensi Luar Angkasa Eropa mengatakan bahwa misi ini akan memakan waktu 520 hari atau sekitar satu setengah tahun.
Jika tujuan Rusia adalah mengirim monyet ke Mars, institut Mikvabia akan mendekati biosfer di mana monyet tersebut akan bertahan dalam jangka waktu yang lama bagi simulasi penerbangan luar angkasa.
Institut juga mengatakan bahwa robot akan menemani primata tersebut terbang ke Mars. Robot akan memberi maka dan merawat monyet itu.
Mikvobia mengatakan,”robot akan memberi makan monyet tersebut dan akan membersihkannya. Tugas kami adalah mengajari monyet untuk bekerjasama dengan robo